Cara Mengolah Kandungan Laut Untuk Diambil Minyak Buminya

DECORVILLS.NET – Temukan bagaimana cara mengolah kandungan laut untuk diambil minyak buminya. Dalam artikel ini, kami akan membahas langkah demi langkah dalam proses pengolahan, mulai dari ekstraksi minyak mentah hingga proses penyulingan yang menghasilkan berbagai produk minyak yang siap digunakan. Pelajari lebih lanjut tentang teknologi dan teknik yang digunakan dalam industri minyak bumi.

Minyak mentah memainkan peran penting dalam proses produksi minyak bumi, yang sangat penting untuk banyak negara di seluruh dunia saat ini. Pembentukan minyak bumi memerlukan periode waktu yang ekstensif, sehingga perlu adanya inisiatif untuk melindungi sumber daya alam yang semakin berkurang.

Minyak bumi terdiri dari berbagai campuran hidrokarbon, sebagian besar adalah alkanes. Minyak mentah atau minyak bumi ini kemudian diproses untuk menghasilkan berbagai jenis bahan bakar untuk penggunaan sehari-hari, seperti minyak tanah dan bensin, serta dapat digunakan sebagai bahan kimia dalam pembuatan obat-obatan. Proses pengolahan minyak memerlukan banyak langkah sebelum siap digunakan.

Bagaimana Cara Mengolah Kandungan Laut Untuk Diambil Minyak Buminya ?

Untuk memberikan gambaran yang lebih rinci, berikut ini kami telah merangkum 6 tahap dalam pengolahan minyak bumi untuk diubah menjadi bahan bakar.

1. Proses Destilasi

Langkah awal dalam pengolahan minyak bumi melibatkan proses yang dikenal sebagai destilasi. Destilasi berfungsi untuk memisahkan berbagai komponen atau fraksi yang ada dalam minyak bumi berdasarkan titik didihnya yang berbeda.

Metode ini biasanya dilakukan dalam kolom distilasi, yakni bejana berbentuk silinder tinggi yang dirancang khusus untuk menahan udara. Dalam proses ini, minyak mentah dialirkan ke dalam kolom dan dipanaskan pada tekanan sebanding dengan atmosfer, dengan suhu mencapai sekitar 370 derajat Celcius.

Setelah itu, hasil dari setiap fraksi akan terpisah berdasarkan titik didihnya. Fraksi yang memiliki titik didih rendah akan menempati bagian atas kolom, sementara fraksi dengan titik didih tinggi akan berada di bagian bawah.

Beberapa produk yang dihasilkan dari proses destilasi ini meliputi gas, bensin, minyak tanah, diesel, oli, lilin, dan aspal. Meski begitu, produk-produk ini belum siap digunakan dan masih perlu melewati beberapa tahapan pengolahan lebih lanjut. Selain itu, penting untuk dicatat bahwa efisiensi dan keselamatan proses ini sangat tergantung pada penanganan dan pengawasan yang tepat.

2. Proses Pemecahan (Cracking)

Langkah selanjutnya dalam pengolahan minyak bumi adalah cracking, atau dikenal juga sebagai proses penyulingan. Tujuan dari proses ini adalah untuk merombak molekul hidrokarbon berukuran besar menjadi struktur yang lebih kecil. Ada tiga metode utama dalam proses cracking ini:

  1. Catalytic Cracking – Melibatkan penggunaan suhu tinggi dan tekanan rendah, serta penggunaan katalis untuk mempercepat laju reaksi. Mekanisme reaksi umumnya melibatkan perengkahan ion karbonium, di mana katalis asam menambahkan proton ke molekul olefin atau mengambil ion hidrida dari senyawa alkana, sehingga membentuk ion karbonium.
  2. Hydrocracking – Merupakan gabungan dari thermal dan catalytic cracking yang menghasilkan senyawa jenuh. Hydrocracking dilakukan pada tekanan tinggi dan menghasilkan bensin serta bahan bakar jet. Keunggulan dari metode ini adalah kemampuannya untuk mengubah sulfur dalam fraksi menjadi senyawa hidrogen sulfida, memudahkan proses penghapusan sulfur.
  3. Thermal Cracking – Ini melibatkan pemecahan molekul hidrokarbon panjang menjadi struktur yang lebih kecil melalui pemanasan atau katalisis. Suhu yang digunakan bisa mencapai 800 derajat Celcius dengan tekanan sekitar 700 kpa. Ini bertujuan untuk menghasilkan fraksi minyak bumi dengan rentang perebusan lebih rendah dibandingkan dengan bahan dasar.

Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, serta aplikasi yang berbeda dalam industri minyak bumi. Kualitas dan efisiensi produk akhir sangat bergantung pada metode dan kondisi proses cracking yang digunakan.

3. Proses Perubahan Bentuk (Reforming)

Tahap berikut dalam penjernihan minyak bumi adalah proses yang dikenal sebagai reforming. Dalam tahap ini, struktur molekul dari fraksi yang berkualitas rendah diubah menjadi struktur molekul yang berkualitas lebih tinggi.

Reforming dapat dilakukan melalui teknik katalisis atau pemanasan. Karena tujuan utama dari reforming adalah untuk merubah struktur molekul fraksi, ini juga sering dirujuk sebagai proses isomerisasi. Reforming memainkan peran penting dalam meningkatkan nilai dan efisiensi produk minyak bumi akhir.

4. Proses Polimerisasi dan Alkilasi

Tahap berikutnya dalam pemrosesan minyak bumi adalah tahap polimerisasi dan alkilasi. Setelah melakukan perbaikan atau perubahan struktur molekul fraksi, kita beralih ke proses alkilasi. Alkilasi adalah tahap di mana atom ditambahkan ke fraksi tertentu, yang menghasilkan molekul fraksi yang lebih panjang dan bercabang. Biasanya, proses alkilasi ini melibatkan penggunaan katalis dalam bentuk asam kuat seperti H2SO4, HCL, atau AlCl3 (dikenal juga sebagai asam Lewis).

Di sisi lain, kita memiliki proses polimerisasi. Polimerisasi adalah proses di mana molekul-molekul kecil digabungkan untuk membentuk molekul yang lebih besar dalam suatu fraksi tertentu. Hasil dari proses ini adalah peningkatan kualitas produk akhir.

Jadi, pada tahap ini, molekul fraksi akan mengalami tahap alkilasi dulu. Setelah itu, mereka akan melewati tahap polimerisasi. Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk memproduksi molekul fraksi yang lebih panjang dan berkualitas lebih baik.

Proses-proses ini berperan penting dalam menjaga efisiensi dan nilai dari produk minyak bumi akhir. Dengan menggabungkan kedua proses ini, kita bisa menghasilkan produk minyak bumi yang lebih murni dan efisien.

5. Proses Pembersihan (Treating)

Fase kelima dalam pemrosesan minyak bumi adalah tahap pembersihan, yang juga sering disebut sebagai treating. Treating merupakan teknik pemurnian yang digunakan untuk menghilangkan kontaminan yang terbentuk selama proses pengolahan minyak bumi.

Kontaminan yang umumnya dihapus dalam proses ini meliputi berbagai bahan. Bau yang tidak menyenangkan, misalnya, dihilangkan melalui proses yang dikenal sebagai copper sweetening dan doctor treating. Parafin, di sisi lain, dihilangkan melalui proses yang dikenal sebagai solvent dewaxing. Lumpur dan pewarnaan dihilangkan melalui perawatan asam, sedangkan aspal dihilangkan melalui proses yang disebut deasphalting. Akhirnya, belerang dihilangkan melalui proses desulfurisasi.

Inti dari proses treating ini adalah eliminasi zat-zat yang tidak memberikan manfaat dalam pengolahan minyak mentah. Dengan demikian, kualitas produk akhir dapat ditingkatkan. Hal ini menjadikan proses treating sebagai bagian penting dalam siklus pemrosesan minyak bumi, karena peranannya yang penting dalam menjaga dan meningkatkan kualitas produk akhir.

6. Proses Campuran (Blending)

Tahap akhir dalam proses pengolahan minyak bumi dikenal sebagai blending atau pencampuran. Blending berfungsi untuk memperbaiki kualitas produk akhir dengan cara mencampurkan beberapa bahan aktif ke dalam komponen minyak bumi.

Sebagai contoh, bahan aktif seperti TEL (tetra ethyl lead) sering digunakan dalam proses ini. TEL adalah aditif yang berfungsi untuk meningkatkan angka oktan dalam bensin, sehingga menambah keefisienan dan kinerja bahan bakar.

Mengikuti tahap ini, kualitas produk minyak bumi ditingkatkan dan dipersiapkan untuk digunakan. Blending ini sangat penting dalam memastikan bahwa bahan bakar dan produk minyak lainnya memenuhi standar kualitas yang tinggi dan memenuhi spesifikasi operasional untuk berbagai penggunaan, baik itu untuk bahan bakar kendaraan, pemanas, atau aplikasi industri lainnya.

Produk Akhir Minyak Bumi

Minyak mentah yang telah diproses di pertambangan akan menghasilkan bahan yang siap digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, berikut ini adalah beberapa contoh produk akhir minyak bumi:

  • LPG adalah hasil pengolahan minyak bumi dalam bentuk gas cair yang terdiri dari hidrokarbon ringan.
  • Bensin, produk vital dari pengolahan minyak bumi, yang banyak digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.
  • Kerosin atau minyak tanah, hasil pengolahan minyak bumi yang biasa digunakan untuk menyalakan api dan pembuatan arang.
  • Solar, produk pengolahan minyak bumi yang digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel.

Nah, itu tadi penjelasan tentang bagaimana cara mengolah kandungan laut untuk diambil minyak buminya. Semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian.